Kamis, 19 September 2013

Pelajaran dari hujan



Pagi yang beku. Sebeku hati manusia-manusia metropolitan. Langit juga beku. Melepaskan tetes-tetes peluhnya hingga menyentuh bumi. Tetes demi tetes menyatu dan mengalir. Sesekali terhenti oleh tumpukan sampah, terpecah membentuk aliran baru lalu masuk ke dalam selokan.
    Sepasang kaki telanjang memecah arak-arakan air yang tenang. Bocah laki-laki itu berlari, menyambar sebuah payung yang warnanya sudah luntur terseret air hujan. Rupanya hujan memiliki kebahagiaan tersendiri baginya. Bukan. Bukan karena dia bisa menjadi bagian dari arak-arakan air itu. Tapi karena angannya yang membayangkan berapa rupiah yang dapat ia peroleh dari hujan. Bocah itu berlari menyusuri lorong-lorong kumuh. Memecah kesunyian dengan suara cipratan air yang diciptakan kaki-kaki kecilnya.
    Aku berdiri memetung menatap sinis tetes demi tetes air langit jatuh menimpa bumi. Orang-orang lalu-lalang berjalan cepat dengan peyung-payung di tangan. Aku memilih tak berbaur dengan mereka melainkan berlindung pada forum toko dari serbuan hujan hujan sepagi ini pasti mengacaukan suasana hati semua orang. Sesekali kulirik arloji di tangan kiriku, ku ketuk-ketuk kaca arluji itu. Berharap jarumnya macet sehingga tak bekerja terlalu cepat.
    Tiba-tiba kurasakan sebuah tangan dingin menyentuh lenganku. Aku menoleh kepada si pemilik. Kudapati sebuah senyum padawajah itu. Wajah seorang bocah laki-laki berusia sekitar 12 tahun.
“ Ojek payung mbak?”
    Aku mengangguk. Tanpa kata lagi dia mengantarku menerjang hujan dengan perlindungan paying di tangannya. Bocah itu berjalan dengan riang, menyanyikan sebuh lagu yang sama sekali tak aku mengerti.
“Kamu nggak sekolah?”
Pertanyaanku berhasil menghentikan senandung lagunya. Bocah itu tersenyum. “Libur mbak”
“sekarang masih hari senin, kenapa libur?”
“kalau hari hujan begini, saya lebih milih libur mbak. Kan lumayan bisa dapat duit.” Aku melihat matanya yang bening. Berkilauan seakan merajut harapan tentang hidup yang sempurna dengan keinginannya.
“Jangan sering bolos. Apa kamu nggak takut ketinggalan pelajaran?” kataku meggurui
Dia mengangkat bahu dengan enteng. “ entah, saya bisa belajar di rumah. Dibanding belajar sekolah, dalam keadaan begini lebih baik saya kerja. Bisa beli makan buat adik-adik saya”
Aku memandang wajah bocah itu. Dia menceritakan tentang dia dan dua orang adiknya yang sejak kecil diasuh oleh neneknya yang sudah tua. Tentang orang tuanya yang pergi empat tahun lalu dan tak pernah kembli ataupun memberi kabar. Melihatku yang hanya terdiam dan tak mengucapkan sepatah katapun , dia berhenti bicara dan memalingkan wajahnya ke arah jalanan aspal basah yang kami lewati.
Tiba di depan kantor, aku berhenti dalam diam merogoh dompet di tasku. Aku menyerahan dua lembar uang lima puluh ribu. Bocah itu terkejut.
“uangnya kelebihan mbak” dia berteriak ke arahku yang berlari terburu-buru memasuki pintu kantor.
“itu buat kamu dan adik-adikmu” aku tersenyum. Bocah itu memandang uang yang ada di tangannya.
Aku kembali berlari menuju kolom kerjaku. Tergoda untuk melihat di balik jendela. Aku mendapati bocah kecil itu berlari-lari kegirangan di tengah serbuan hujan. Ia bersyukur atas rejeki yang didapatnya hari ini. Aku menggelengkan kepalaku sambil tersenyum.
Sungguh teramat banyak hal yang membuat hati ini lebih bergemuruh jika kita mau mendekat, melihat dan mendengarnya dari sekitar kita, banyak suara-suara yang tak sanggup telinga ini mendengarnya, banyak tangis yang mengiris-iris hati, dan banyak pemandangan yang membuat terenyuh. Sungguh teramat banyak hal di dunia dimana kita lupa untuk mensyukurinya. Dari setiap nafas yang kita hirup, dari setiap langkah yang kita tapaki. Sayangnya, kita sering terlupa untuk melihat dan mendekat.

kunjungi juga:
http://umm.ac.id
archie-ayy.blogspot.com

CINTA TANAH AIR DAN BANGSA???



Ironis itu adalah kata yang tepat jika kita menengok kondisi nasionalisme saat ini pada remaja. Cinta tanah air adalah salah satu hal utama dalam membentuk kharakter warga negara yang baik, dengan menumbuhkan cinta tanah air maka akan menimbulkan rasa bangga menjadi warga negara Indonesia. Dan rasa cinta tanah air yang tertanam pada setiap diri setiap warga negara Indonesia akan membuat negara Indonesia jauh lebih baik lagi. Bahwa para pejuang yang memiliki rasa cinta tanah air berjuang tanpa pamrih, suatu pekerjaan yang tanpa pamrih dan hanya demi negaranya tercinta pasti akan menimbulkan kemakmuran dan kesejahteraan. Dengan itu masalah negara seperti korupsi akan pudar dengan sendirinya karena rasa cinta tanah air melebihi rasa cinta terhadap kekuasaan dan harta benda. Namun sayang sekali sangat sulit menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Cinta tanah air idealnya adalah perasaan bangga menjadi warga negara Indonesia, menerima segala konsekuennya, yakni menjadi warga negara yang baik, patuh terhadap peraturan berupa norma maupun hukum yang tertulis serta ikut serta dalam usaha pembelaan terhadap negaranya. Cinta tanah air sendiri merupakan pandangan kebangsaan karena cara pandang kita tegantung sajauh mana kita memiliki rasa cinta terhadap tanah air, yang kemudian selanjutnya akan menimbulkan sikap yang biasa disebut patriotisme dan nasionalisme yaitu sikap-sikap yang ada dalam diri pejuang yang karena memiliki rasa cinta tanah air yang sangat besar, sehingga mereka rela berkorban dan sebagainya demi negara ini.
Mungkin masih sangat jauh dari realita yang ada demi mewujudkan masyarakat ataupun warga negara yang memiliki rasa cinta tanah air, pun demikian sesuatu akan melewati prosesnya. Mewujudkan generasi penerus yang memiliki rasa cinta tanah air hakikatnya adalah tugas bersama baik dari pihak keluarga, sekolah, media masa, dan lingkungan, setiap komponen pembentuk itu jika saling bekerjasama kemungkinan besar hal tersebut akan sangat mudah diwujudkan, namun demikian kembali pada pribadi yang bersangkutan.
Banyak cara menumbuhkan rasa cinta tanah air, antara lain:
Dalam keluarga, dalam keluarga anak bisa di didik dengan lebih menekankan sikap peduli dengan sesama mencontohkan sikap para pahlawan saat melawan penjajah, dan selalu menanamkan akhlak dan budi pekerti yang baik, selanjutnya anak di ajarkan sikap patriotisme dengan banyak cara semisal saat makan bersama atau saat bersama lainnya sambil mengobrol tentang hal-hal yang berkaitan dengan cinta tanah air tentunya.
Lingkungan Sekolah, sekolah sebagai lembaga formal yang menyelenggarakan pendidikan tentu salah satu tujuannya adalah membentuk pribadi siswa yang memiliki sikap patriotisme (cinta tanah air) dalam sekolah akan diajarkan banyak hal dan contoh yang mengajarkan siswa agar memcapai pribadi yang memiliki rasa cinta tanah air salah saru contohnya adalah upacara bendera.
Lingkungan Masyarakat, masyarakat akan berperan membentuk pribadi seseorang apakah ia akan menjadi seorang yng patriotis atau tidak, kegiatan-kegiatan seperti karang taruna dan sejenisnya merupakan sarana pendukung yang baik dalam menumbuhkan kesadaran cinta tanah air.
Media masa, media masa semisal koran, TV, dan sejenisnya pada masa kini merupakan suatu hal yang juga sangat mempengaruhi, tontonan-tontonan dan bacaan-bacaan akan sangat berefek langsung pada yang menikmatinya. Oleh karena itu, media masa sebagai media yang berperan besar harus menyajikan hal yang berbau nasionalisme sehingga efeknya akan lebih terasa.
Jika saja rasa cinta tanah air dan bangsa tidak ada, maka akan terjadi kekacauan, penyelenggaraan pemerintahan hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pribadi saja, ketidakpercayaan pada pemerintah oleh rakyat dimana-mana, dan bahkan negara bisa saja lenyap atau hilang karena warganegaranya sudah tidak memiliki rasa cinta tanah air terhadap bangsanya sendiri.
Dan pada akhirnya, nilai Karakter Rasa Cinta tanah air merupakan hal yang sangat penting dalam penyelenggaraan Negara yang baik. Menumbuhkan rasa cinta tanah air merupakan jawaban dari keterpurukan kehidupan berbangsa saat kini demi mewujudkan cita-cita atapun tujuan bangsa Indonesia. Dengan menumbuhkan rasa cinta tanah air, maka akan terjadi keharmonisan yang merata disegala bidang, penyelenggaraan pemerintah akan baik, para pengusaha tidak sewenang-wenang dalam mengeksploitasi sumberdaya alam yang ada, dan tentunya generasi penerus yang baik.

kunjungi juga:
http://umm.ac.id
archie-ayy.blogspot.com

KEMAJUAN TEKNOLOGI HANDPHONE RAMAH LINGKUGAN


Desain Handphone dengan sentuhan kayu, dibuat dari potongan-potongan kayu pinus. Lapisan pelindung ini memungkinkan handphone menjadi tahan air, anti serangga, dan anti jamur. Handphone ini memiliki layar sentuh dan Kamera.

2. Kinetic Flexible Cell Phone

Desain telepon lipat diterjemahkan energi kinetik menjadi muatan listrik. Semakin banyak kita berinteraksi dengan handphone, energi lebih banyak dibuat dan tanpa menggunakan baterai, layar yang fleksibel dapat dilipat seukuran dompet.
3.Coke Power Phone














Rancangan handphone minuman ringan Cola. Desain yang berpotensi untuk beroperasi tiga sampai empat kali lebih lama. Konsepnya dengan menggunakan baterai bio untuk mengganti baterai tradisional untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari polusi Bio baterai. Secara ekologis ramah energi.


kunjungi juga:
http://umm.ac.id
gusti2013.student.umm.ac.id

Universty of muhammadiyah malang



Universty of muhammadiyah malang as known as white campus is the largest private university in East Java. I want to say I’m glad being part of this university. In this place I met a lot new people with a variety of cultures. UMM is an exotic campus which was build in highland and hilly city surrounded by four mountains: Panderman, Arjuno, Kawi, and Semeru. Being 550 metres above sea level. Malang has a cool climate which ranges from 23.37 0C - 30.01 0C. With these conditions Malang is well known as a City of Flowers and a City of Education. Owing to these conditions I choose to study in Malang.

UMM was build in 1964 in Malang. Facilities to support both academic and non-academic needs are available. The learning-teaching process and administration are supported by the adequate ICT facilities and management information system. As a result, the teaching-learning process at UMM is known as being efficient, up-to-date and student friendly.

visit:
gusti2013.student.umm.ac.id
http://umm.ac.id